Antena &
Konektor Wireless
Fungsi Antena
Fungsi antena adalah untuk mengubah
sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan
energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga
dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy
elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.
Jadi antena wireless kurang lebih fungsinya sama dengan fungsi antena pada umumnya. Cuma yang membedakan adalah frekuensi yang kita pakai nanti. karena setiap antena frekuensinya juga berbeda. Secara spesifik, antena ini bertugas untuk menerima dan menyalurkan sinyal WiFi sehingga perangkat laptop maupun gadget lainnya dapat menerima sinyal tersebut.
Jadi antena wireless kurang lebih fungsinya sama dengan fungsi antena pada umumnya. Cuma yang membedakan adalah frekuensi yang kita pakai nanti. karena setiap antena frekuensinya juga berbeda. Secara spesifik, antena ini bertugas untuk menerima dan menyalurkan sinyal WiFi sehingga perangkat laptop maupun gadget lainnya dapat menerima sinyal tersebut.
Macam Macam Antena Wifi
Jika kita ingin tahu berbagai jenis antena wifi, maka
anda tidak salah jika membaca artikel saya ini. Secara umum Antena bisa dibuat
dalam berbagai bentuk sesuai dengan frekuensi dan pola penyebaran sinyal. Saya
juga mengenal antena wifi karena saya sering membeli antena wifi untuk klien
saya. Antena WiFi terdiri dari beberapa macam di antaranya adalah sebagai
berikut.
Antena Grid
Antena Grid juga ada beberapa
perbedaan di frekuensinya. Ada yang frekuensi 5Ghz dan 2.4 Ghz. Antena WiFi
jenis ini mempunyai bentuk seperti jaring. Cakupan antena grid hanya searah sehingga
antena jenis ini biasanya dilengkapi dengan pasangan antena yang dipasang di
tempat lain atau antena pemancar sinyal. Antena tersebut diarahkan ke antena
pemancar sehingga sinyal yang diterima akan lebih kuat. Fungsi antena grid
adalah menerima dan mengirim sinyal data melalui system gelombang radio. Antena
ini cocok untuk point to point jarak jauh.
Antena Omni
Pada prinsipnya sama yaitu untuk
menerima dan memancarkan. Akan tetapi dilihat dari jenisnya antena ini sering
digunakan untuk menyebarluaskan sinyal wifi. Antena Omni memiliki bentuk
menyerupai tongkat namun lebih kecil. Antena ini mempunyai cakupan yang lebih
luas daripada antena Grid. Cakupan antena ini menyebar ke semua arah dan
membentuk seperti semacam lingkaran. Jenis antena ini biasanya digunakan pada
jaringan hotspot area. Antena Omni berfungsi untuk melayani cakupan area yang
luas tetapi dengan jangkauan yang pendek. Dengan jangkauan area yang luas,
kemungkinan di area ini juga akan terkumpul sinyal lain yang tidak diinginkan.
Jenis antena ini sangat cocok digunakan untuk system koneksi point to
multipoint atau koneksi hotspot. Sekarang ini banyak instansi, kantor,
sekolahan, bahkan warung tenda yang menggunakan jenis antena ini untuk
hotspotan. Maka dari itu jika anda ingin memperluar jaringan internet anda di
sekeliling rumah anda antena ini cocok untuk digunakan.
Antena Sectoral
Jenis antena ini hampir sama dengan
antena omni. Akan tetapi sudut sebarnya tidak seluas antena omni. Namun untuk
jarak bisa lebih jauh dibanding dengan antena omni. biasanya untuk antena
sectoral sudut sebarnya mencapai 120 derajat. Contoh lain yang menggunakan
antena sectoral adalah tower GSM yang memancarkan sinyal HP. Itu menggunakan
antena sectoral sebagai pemanca sinyalnya. Makanya sinyal HP bisa dideteksi
dari jarak yang jauh karena menggunakan antena sectoral ini. Untuk harga
tentunya lebih mahal daripada antena omni.
Antena Yagi
Nah untuk antena ini sedikit berbeda
dari antena grid ataupun omni. Antena Yagi mempunyai bentuk menyerupai ikan teri.
Sama seperti antenna grid, antena ini juga mempunyai cakupan yang searah.
Perbedaan utama dari antena Yagi dengan Grid adalah antena ini cukup jarang
digunakan dalam jaringan. Biasanya antenna ini akan diarahkan ke pemancar.
Antena ini terdiri dari 3 bagian, meliputi driven, reflector, dan director.
Driven merupakan titik catu dari kabel antena. Panjang fisik driven biasanya
adalah setengah panjang gelombang frekuensi radio yang diterima atau
dipancarkan. Reflektor merupakan bagian belakang antena yang digunakan untuk
memantulkan sinyal. Panjang fisik reflector biasanya lebih panjang dari driven.
Sedangkan director merupakan bagian pengarah antenna. Bagian ini ukurannya
lebih pendek dari driven. Antena ini biasanya berbeda frekuensi daripada antena
grid dan juga antena omni.
Antena PVC
Dinamai dengan Antena PVC karena
antenna ini bahannya terbuat dari pipa PVC yang kemudian dilapisi dengan
aluminium foil. Sebenarnya desain antenna ini merupakan pengembangan dari antena
kaleng yang sering berkarat bila dipasang di area outdoor. Keunggulan antena
ini adalah tahan cuaca, tidak berkarat, dan mudah pemasangannya. Namun antena
ini biasanya hanya digunakan untuk jarak dekat yaitu 200 – 300 m saja.
Antena 8 Quad
Kalau untuk antena ini saya sendiri
belum mencobanya, karena memang saya tidak menggunakan antena seperti ini untuk
klien saya. Namun saya sedikit mengerti tentang karakter antena ini. Antena ini
termasuk jenis antena sektoral. Pasalnya pola radiasi antena berada satu arah
dengan sudut arah yang lebar. Antena 8 Quad cocok untuk antenna access point di
mana klien berada di area tertentu.
Antena Wajanbolic
Dari namanya kelihatan aneh dan
lucu, karena namanya wajan bolic. Ya, Antena ini dinamai dengan Wajan Bolic
karena antena ini hampir sama dengan antena parabolic dan mirip sekali dengan
wajan penggorengan rumah kita hehe. Antena ini cukup sederhana karena bahan
untuk parabolic disc menggunakan wajan atau alat dapur yang sering digunakan
untuk memasak. Antena Wajan Bolic berfungsi untuk memperkuat sinyal nirkabel
dari hotspot yang karena lokasinya terlalu jauh sulit diterima oleh USB
Wireless Adapter jika hanya langsung terhubung dengan laptop atau PC.
Macam-macam jenis konektor antenna wireless yang sering
kita gunakan dalam pembuatan ataupun pengiplementasian suatu antenna.
Berikut gambar dan sedikit penjelasan dari beberapa jenis konektor yang sering kita gunakan:
1. N Connector.
N-Female biasanya terdapat pada sebuah antenna, spliter, booster, dll. Sedangkan N-Male biasanya terdapat pada sebuah pigtail (kabel jumper) agar dapat terhubung ke perangkat radio wireless.
Berikut gambar dan sedikit penjelasan dari beberapa jenis konektor yang sering kita gunakan:
1. N Connector.
N-Female biasanya terdapat pada sebuah antenna, spliter, booster, dll. Sedangkan N-Male biasanya terdapat pada sebuah pigtail (kabel jumper) agar dapat terhubung ke perangkat radio wireless.
N Connector
2. RP-SMA Connector.
RP-SMA Female biasanya terdapat pada perangkat radio wireless pada umumnya dan melekat pada badan radio bagian belakang sederet dengan port LAN atau WAN yang berfungsi sebagai penghubung antara antenna dengan perangkat radio wireless. Sedangakan RP-SMA Male Biasanya terdapat pada antenna omni rubber duck (antenna bawaan radio wireless) dan pada sebuah kabel pigtail (kabel jumper).
RP-SMA Connector
3. RP-TNC Connector.
RP-TNC pada dasarnya berfungsi sama dengan N-Connector. Biasanya RP-TNC Female terdapat pada perangkat radio wireless merk dan tipe tertentu seperti senao, linksys, dll.
RP-TNC Connector
4. MC Connector.
Konektor ini biasanya digunakan/terdapat pada perangkat WLAN PCMCIA
laptop (berbentuk papan yang di sisipkan di samping body laptop). Nah
bagi yang punya adapter wireless ini dan ingin menambahkan antenna
external, silahkan ganti konektro RP-SMA pada pigtail
antenna dengan konektor MC Male ini. Hanya saja MC
Connector ini agak sulit di temui di pasaran.
MC Connector
Sebenarnya masih banyak lagi konektor yang sering di gunakan pada perangkat
radio wireless 2.4 GHz